Senin, 03 September 2018

PEMASARAN JASA



PEMASARAN JASA


Hallo semuanya, kali ini aku akan sharing sedikit tentang apasih itu pemasaran jasa, karakteristik jasa dan brand lokal apa saja yang sudah mendunia. Yuk mari disimak ya



A. APA ITU PEMASARAN JASA



Berikut ini adalah pengertian pemasaran jasa menurut para ahli:

1    1. Menurut Kotler

Kotler berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang/ jasa serta suatu alasan untuk dapat mengadakan pertukaran dengan kelompok yang menjadi sasaran untuk memenuhi tujuan konsumen dan organisasi.

 2.  Menurut Payne
Payne berpendapat bahwa jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang mempunyai sejumlah unsur yang tidak berwujud atau intangible namun saling berkaitan, adanya interaksi dengan konsumen. Jasa merupakan suatu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen. Contohnya : penjahit, ojek, bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain.

3    3. Menurut Christoper Lovelock & Lauren K Wright
Pemasaran jasa merupakan bagian dari sistem jasa secara keseluruhan yaitu dimana perusahaan tersebut memiliki suatu kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan, hal itu mencakup kontak yang dilakukan pada saat penyerahan jasa.

      4. Menurut Rismiati
Pemasaran jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain dan merupakan barang tidak berwujud atau intangible serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu.


B. KARAKTERISTIK JASA
Untuk membedakan produk jasa dengan produk barang, jasa memiliki karakteristik yang luas. Karakteristik tersebut menyebabkan suatu implikasi yang penting dalam pemasaran jasa. Menurut Kotler dan Armstrong, jasa memiliki empat karakteristik utama yang dapat mempengaruhi rancangan program yaitu :

1. Tidak berwujud (intangibility)
Pengertian: Jasa bersifat intangible, artinya adalah sesuatu yang tidak berwujud. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Jika benda merupakan obyek, alat atau benda yang bisa dinilai dari bentuk dan fungsinya, maka jasa adalah suatu perbuatan (pelayanan), kinerja (performance) atau usaha.

Contoh: Anda datang ke tempat jasa catering untuk memesan paket menu masakan. Anda tidak akan dapat melihat, mencium aroma dan mencicipi kelezatannya sebelum membeli jasa tersebut. Anda hanya bisa melihat wujud dan merasakan enak atau tidak setelah pesanan tersebut diantar ke tempat  Anda.

2. Tidak Terpisahkan (Inseparability)
Jasa tidak terpisahkan dari penyedia pelayanan atau jasanya, baik orang-orang maupun mesin. Jika seorang karyawan memberikan jasa atau pelayanan, maka karyawan menjadi bagian dari proses pelayanan tersebut karena konsumen juga hadir pada saat jasa diberikan.
Contoh: Anda sebagai konsumen ingin memasang pagar / kanopi di rumah. Karena tak ada toko yang menjual pagar dan kanopi jadi, anda harus memesannya ke tukang / bengkel jasa las. Untuk mendapatkan hasil seperti yang diinginkan, sedikit banyak Anda tentu terlibat dalam produksi. Setidaknya dalam hal menentukan desain, warna cat, bahan yang digunakan membuat pagar / kanopi tersebut apakah terbuat dari besi atau staenlis dan pengukuran lokasi. Lebih bagus jika sesekali Anda mengecek ke bengkel las tersebut saat pagar / kanopi Anda dalam proses produksi agar tak terjadi kesalahan persepsi.
  
3. Bervariasi (Variability)
Jasa sangat banyak variasinya karena jasa selalu tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan hal itu terjadi serta dimana jasa itu dilakukan.
Contohnya jasa yang ditawarkan oleh suatu hotel. Meskipun setiap hotel mempunyai standar yang sama, tetapi jasa yang diberikan akan bervariasi atau bermacam-macam. Hal ini membuktikan bahwa kualitas pelayanan karyawan bervariasi tergantung dengan energi dan pemikiran yang dimilikinya saat melayani konsumennya.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)
Suatu jasa tidak dapat disimpan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Tidak tahan lamanya jasa tidak jadi masalah bila permintaan tetap. Tetapi jika permintaan akan jasa tersebut berfluktuasi, maka perusahaan jasa dapat menghadapi masalah.
Contoh: Permintaan jasa katering di Jogja akan mengalami lonjakan pada “bulan baik” untuk melangsungkan pernikahan. Jasa transportasi mengalami kenaikan permintaan menjelang hari raya atau hari libur.



C. BRAND LOKAL RASA INTERNASIONAL


1. J.Co Donat
Pasti banyak yang menyangka donat J.Co yang lembut ini adalah produksi luar negeri. Tapi itu semua salah besar, J.Co adalah asli buat anak bangsa yakni Johnny Andrean, sosok yang lebih dikenal sebagai pemilik salon Johnny Andrean mendirikan J.Co pada tahun 2005.
J.Co dengan mudah ditemui berbagai mall diseluruh Indonesia, rasa J.co tak kalah dengan donat-donat buatan luar negeri. Saat ini J.co sudah dapat di temui di Singapura, Malaysia, Tiongkok, Filipina, serta menyusul Australia dan negara lain di Eropa.


2. Mimsy
Jika Anda kolektor tas pasti Anda kenal dengan merek tas Hermes, Louis Vilton, Gucci. Tas-tas tersebut merupakan tas branded terkenal yang harganya bisa ratusan juta rupiah. Namun tahukah Anda bahwa di Indonesia pun memiliki tas yang kualitasnya tak kalah dengan tas-tas tersebut dan harganya bisa terjangkau oleh Anda.
Tas tersebut bernama, Mimsy. Meski buatan lokal namun tas tersebut bernuansa internasional. Bahkan sudah laku di pasar internasional seperti Amerika (New York, Los Angeles, Chicago), Jepang, Malaysia dan Singapura. Jika Anda ingin membelinya di Indonesia, tas yang satu ini tak bebas dijual di pasaran hanya bisa ditemukan di Grand Indonesia Shopping Town.
Mimsy, diproduksi oleh seorang wanita bernama Christina karena tidak puas pada merek-merek tas yang ada di pasaran. Sehingga dia pun menciptakan sendiri tasnya dengan desain yang elegan, unik, classic, dan funky.
Desain tasnya terbuat dari bahan yang terbaik seperti kulit tas dari Italia, kain lace Jepang dan Prancis. Sementara pita, sutra, beludru, hingga kristal dari Swarovski. Selain itu semua tas dan clutchnya juga dilapisi dengan bahan Suede Italia dan satin.


3. Alfalink
Sebelum Alfalink muncul, jika ada pelajaran Bahasa Asing pastinya kita diperintahkan untuk membawa kamus yang tebal sekali. Bukan hanya berat namun ribet untuk mencari satu persatu kata dalam kamus.
Di tahun 1985, Pria asal Indonesia membuat sebuah kamus elektronik bernama Alfalink. Saat itu kamus elektronik ataupun internet belum secanggih saat ini. Sehingga Alfalink menjadi raja di pasar lokal. Apalagi kompetitornya saat itu masih langka hingga Alfalink nyaris menjadi pemain tunggal. Alfalink juga berhasil menjadi pelopor kamus elektronik bukan hanya di indonesia namun juga beberapa negara di Asia sehingga produk-produk sejenis mulai berdatangan seperti di China, Hongkong, Jepang dan Taiwan.
Kini meski kamus elektronik telah banyak dan sudah ada google translate yang canggih, Alfalink tetap memiliki tempat tersendiri di pasar Asia. Terbukti Alfalink menjadi kamus elketronik nomor dua setelah market leader di Singapura.


4. Essenza
Siapa bilang Indonesia hanya mampu mengimpor keramik. Karena nyatanya Indonesia ternyata Indonesia juga mengekspor keramik. Merek keramik lokal yang kini telah go internasional adalah Essenza yang kini telah mengimpor produknya ke Italia, Singapura, Amerika dan 25 negara lainnya.

Kualitas keramik Essenza bisa dibilang setara dengan produk luar seperti Italia, Spanyol. Granito tile Essenza yang terbuat dari Fieldseoar yang dibuatnya tidak melalui pembakaran namun dibuat dengan tekanan yang tinggi sehingga meniadakan pori-pori yang daya serap airnya sangat rendah hanya 0,05%.
Essenza berbeda dengan keramik biasa yang daya serap airnya bisa mencapai 0,5%. Istimewa dari keramik ini akan memudahkan perawatannya karena kotornya air biasanya tidak membuat kusam. Tak hanya itu Essenza juga tahan gores dan tetap mengkilat tapi tidak licin.

5.   The Executive

Karena namanya yang menggunakan bahasa Inggris, banyak yang mengira bahwa The Executive berasal dari produk impor padahal asli Indonesia. Merek dari kelompok Delami brands ini telah bergerak di bidang fashion baik pria maupun wanita sejak tahun 1984.

Produk yang dihasilkan dulunya hanya busana untuk ke kantor namun kini The Executive mulai merambah ke produk yang mengikuti perkembangan zaman. Produk wanita yang dihasilkan seperti, rok, celana panjang, blazer, dress sementara pria celana panjang, blezer, kemeja, rajutan dan lainnya.
The Executive kini telah mendapatkan pengakuan dari internasional ISO 9001 yang didapat pada tahun 2000. Di tahun yang sama The Executive juga berhasil menjadi pemegang lisensi Wrangler Jeans untuk Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Di bawah naungan PT Delami Garments Industries, The Executive telah memiliki tiga buah outlet independen di Malaysia.
6. LEA Jeans
Tak sedikit yang menyangka bahwa LEA merupakan merek kelas dunia asli Indonesia yang beroperasi di Tanggerang, Banten dengan nama PT Lea Sanent. Merek ini pertama kali muncul dengan menyediakan pakaian casual, jeans serta assesoris lainnya dengan gaya khas Amerika.  LEA yang berdiri sejak tahun 1976 ini memang sengaja  menggunakan ciri khas Amerika. Karena saat itu orang berpikir jeans yang paling bagus adalah buatan Amerika. Sehingga LEA sengaja dibuat ala Amerika.

Nama LEA sendiri berasal dari nama kakak perempuan Direktur LEA yang kebetulan meneruskan bisnis sang ayah yang bergerak di Industri Denim. LEA pertama kali mengeluarkan produknya di tahun 1976.
Bukan hanya desain LEA saja yang mirip dengan buatan Amerika. Namun jeans LEA memang sengaja dibuat dari bahan yang berkualitas sehingga awet, nyaman dipakai, dan desainnya yang  tidak ketinggalan zaman. Sehingga wajar jika LEA sekarang pasarnya bukan hanya di Indonesia namun juga beberapa negara di dunia seperti Dubai, Korea dan Hongkong.


7. Eiger
Bagi pencinta alam, merek Eiger tentunya tak asing lagi. Karena merek ini memang disediakan khusus bagi para petualang di alam bebas. Sehingga produk yang dihasilkan akan lebih kuat dan tahan lama. Tak salah jika Eiger menjadi salah satu merek lokal mendunia.
Ronny Lukito adalah pendiri Eiger yang memproduksi peralatan out door untuk para pendaki gunung. Merek ini memang jauh dari kesan lokal karena memang diambil dari sebuah nama gunung di Swiss yang bernama Gunung Eiger.

Dulunya Eiger hanya memproduksi satu macam produk saja yaitu tas yang dia buat di sebuah rumah kontrakan dengan dua orang tukang jahit. Usaha yang didirikan sejak tahun 1993 itu kini telah berkembang pesat hingga mendunia. Bahkan ada yang mengira bahwa Eiger memang merk luar negeri padahal itu salah.


Eiger sendiri kini telah mengusai pasar Indonesia dan luar negeri seperti Singapura, Filipina, Jepang dan Libanon.  Dan kini telah memiliki lebih dari 800 tukang jahit yang pabriknya ada di Soreang Bandung. Selain Eiger, beberapa merek yang diproduksi oleh Roni dibawah Naungan PT Eksonindo Multi Product Industry seperti Exsport, Bodypack, Neosack, XTREME, Nordwand,  pun kini telah menjadi merek lokal yang mendunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar